Advertisement

Konsumen Beli Pertalite Karena Penasaran

Jumat, 24 Juli 2015 merupakan hari pertama kalinya dipasarkannya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Bandung dan sekitarnya. Peluncuran produk ini mendapatkan sambutan yang beragam dari mayarakat. Contohnya seperti yang terpantau di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Baru Parahyangan, kabupaten Bandung Barat (KBB) masyarakat menyambutnya dengan antusias. Sebaliknya dengan yang terjadi di SPBU 3140601 jalan Soekarno Hatta.

Konsumen Beli Pertalite Karena Penasaran
Konsumen Beli Pertalite Karena Penasaran


Warga Beli Pertalite Karena Penasaran

Menurut pihak SPBU Kota Baru Parahyangan alasan membludaknya konsumen membeli BBM jenis Pertalite karena mereka penasaran. Rata-rata mereka ingin mengetahui wujud dari BBM baru ini, "Seperti apa?" Selain rasa penasaran warga akan BBM Pertalite, pihak SPBU Kota Baru Parahyangan pun berupaya semaksimal mungkin mempromosikannya dengan menyebar brosur.

Harga Pertalite Masa Promo : Rp 8.400,- per Liter

Pada masa promosi, Pertalite dijual dengan harga Rp 8.400,- / liter. Harga ini lebih murah Rp 1000 dibandingkan dengan BBM jenis Pertamax yang dipatok seharga Rp 9.300,- per liter. Selain di Bandung ada 101 SPBU yang memulai jual Pertalite pada hari Jumat kemarin; Jakarta an Surabaya.
Dalam jangka menengah panjang (intermediate), konsumsi BBM harus beralih pada BBM yang berkualitas tinggi dan juga ramah lingkungan. ~ Acuviarta Kartabi (ekonom Universitas Pasundan)

Sekilas tentang Pertalite

 Pertalite adalah BBM varian baru yang dari produk gasoline non subsidi Pertama. Secara kasat mata, Pertalite memiliki bentuk fisik yang persis dengan Pertamax, yaitu berwarna biru. Hanya saja, warna biru yang dimiliki Pertalite lebih pekat dibandingkan Pertamax dengan warna birunya yang jernih dan terang. Harapannya, dengan hadirnya Pertalite, masyarakat sebagai konsumen akan dihadapkan pada banyak pilihan BBM untuk kendaraannya, baik roda 2 maupun roda 4.

Pertalite termasuk Intermediate product, menurut pakar ekonomi - Acuviarta Kartabi menyebutkan, "Kehadiran Pertalite sebagai BBM pengganti Premium Ron 88 bukan aksi korporasi semata. Aksi ini hadir sebagai sebuah bagian yang memiliki keterikatan kuat dengan program pemerintah. Dalam jangka menengah panjang (intermediate), konsumsi BBM harus beralih pada BBM yang berkualitas tinggi dan juga ramah lingkungan."   [ ]

Referensi berita: Koran Tribun (Sabtu, 25 Juli 2015)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.