Pelatihan P3K Floating Market Lembang
Indikator kesiapan destinasi wisata antara lain, tersedianya sarana informasi di setiap objek wisata dengan prasarana Tourism Information Center (TIC). Lalu tersedia sarana keselamatan dan kesehatan dalam mengantipasi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kotak P3K dan menyediakan jalur evakuasi penyelamatan.
![]() |
Pelatihan P3K Floating Market Lembang |
Para pengunjung tempat wisata harus
mendapat perlindungan dari pengelola atau pemilik tempat wisata jika terjadi
kecelakaan atau serangan penyakit akut yang sudah lama disandang
pengunjungnya. Demikian David Oot, SE.
M, Si, Kasi Pembinaan dan Pengembangan Objek Wisata ketika terjun langsung
dalam pelatihan karyawan Floating Market Lembang (FML) untuk melakukan pertolongan pertama manakala
ada pengunjung FML yang mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada tanggal 14 April 2016, gelombang
pertama pelatihan terhadap karyawan FML
(dan group). Mereka dengan serius melakukan pelatihan pertolongan pertama kepada
wisatawan. Mengambil tempat di joglo Maribaya di FML, pelatihan berlangsung
dengan lancar dengan menggunakan alat peraga
beberapa boneka seukuran manusia.
“Ini untuk mewujudkan tujuan wisata di
kabupaten Bandung Barat menjadi kawasan wisata yang sehat dan berkualitas.
Khusus di tujuan wisata di kawasan Bandung Barat, Floating Market Lembang dan
grupnya adalah yang pertama menerapkan
ini. Kami menghimbau tujuan wisata lain mengikutinya,” jelas David Oot.
Lebih lanjut David Oot menjelaskan,
indikator kesiapan destinasi antara lain, tersedianya sarana informasi di
setiap objek wisata dengan prasarana Tourism Information Center (TIC). Lalu
tersedia sarana keselamatan dan kesehatan dalam mengantipasi hal-hal yang tidak
diinginkan, misalnya kotak P3K dan menyediakan jalur evakuasi penyelamatan. Dan
selalu rutin melakukan pengawasan mobilitas terhadap wisatawan untuk antisipasi
jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Manakala hal-hal di atas sudah
dipenuhi, akan menciptakan kenyamanan dan keamanan terhadap para wisatawan yang
berkunjung,” jelas David Oot.
Adapun
selama pelatihan berlangsung, berjalan lancar. Para karyawan nampak
sangat menikmati pelatihan tersebut. Meski serius, sesekali ada canda ria. Para
karayawan ini nantinya memperoleh sertifikat pelatihan, dan itu menjadi nilai
plus bagi yang bersangkutan. []
Tidak ada komentar: