Advertisement

Ar Razi Ilmuwan Muslim Penemu Penyakit Cacar Tahun 865

Hingga saat ini masih ada orang meragukan manfaat imunisasi, mempersoalkan imunisasi adalah program konspirasi Yahudi untuk merusak kesehatan generasi penerus Islam. Melansir informasi dari rubrik Healthy Care dari Inilah Koran, disebutkan bahwa,  IDAI atau Ikatan Dokter Anak Indonesia Pusat melalui sekretaris jenderalnya, dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K), menjelaskan, "Keyakinan imunisasi merupakan program konspirasi Yahudi tidak hanya terjadi di Indonesia, di luar (negeri-red)) pun sama." 

Dari sini masyarakat harus bisa cemat dalam menyerap arus informasi khususnya tentang imunisasi, "Karena terkadang berita yang beredar merupakan hoax, sebatas praduga tanpa dasar kajian ilmiah," tambah pendiri situs vaksinasi.net ini di gedung Serbaguna Bio Farma, Pasteur - Bandung.

Ar Razi Ilmuwan Muslim Penemu Penyakit Cacar Tahun 865
foto: Google
Pembuatan vaksin imunisasi terinspirasi dari ilmuwan muslim Ar Razi yang menemukan penyakit cacar pada tahun 865. Waktu itu Ar Razi berprofesi sebagai dokter utama di rumah sakit Baghdad, Iran. Baru pada 1789, imuwan Inggris Edward Jenner mengembangkan vaksin cacar serta mendaftarkan hak cipta vaksin atas namanya sendiri.

Vaksin imunisasi akhirnya dikembangkan melalui penelitian bertahun-tahun, hingga muncul program vaksinasi massal untuk menekan penyakit menular. Jadi memberikan vaksin pada anak-anak bukan membuat anak jatuh sakit. Pada 2007 pun sudah terbukti bahwa memberikan vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella) atau vaksin campak - tidak membuat anak menjadi autis seperti yang disangkakan oleh golongan tertentu.

DR Aam Amirudin dari Praktisi Komunikasi Yayasan Percikan Iman menyebutkan, "Takmudah mengubah keyakinan setiap orang yang menentang program imunisasi, pasalnya keyakinan seperti ini tidak mengedepankan aspek rasionalitas."

Perlu Pendekatan Ideologi Agar Imunisasi Bisa Diterima

"Dokter, ahli imunologi, tenaga kesehatan yang bermaksud untuk sosialisasi manfaat vaksin akan ditentang meskipun sudah didasari oleh penjelasan logis dan ilmiah. Artinya, perlu pendekatan ideologi agar penjelasan tentang manfaat imunisasi bisa diterima oleh masyarakat, caranya dengan melibatkan para ulama untuk menjelaskan bahwa imunisasi itu baik. Sebab Allah Swt menyenangi umat yang sehat fisik, akal serta hatinya." tegas DR Aam. 

---
Sumber: Inilah Koran.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.