Advertisement

CADAS Rencanakan Gelar Rampak Kendang dan 500 Bedug

CADAS Rencanakan gelar rampak kendang dan 500 bedug
DPD LSM CADAS Kab. Tasikmalaya, Berencana: Pecahkan Rekor MURI, Menggelar 500 Bedug Rampak Kendang. Tak seperti biasa malam itu (6/10/2014) suasana Kantor Sekertariat DPW LSM CADAS (Ciri Aspirasi Dari Abdi Sanagara) di Jl. Diponegoro No. 23 Bandung tampak riuh. Pasalnya, enam pengurus DPD LSM CADAS Kabupaten Tasikmalaya hadir membahas rencana kerja terdekat di daerahnya.

“Kami hadir di sini berdiskusi dengan pengurus DPP demi rencana memeriahkan Peringatan Hari Besar Islam l Muharam 1436 H di area Gedung Bupati Kabupaten Tasikmalaya, 24 Oktober 2014 mendatang”, papar Ustad Tatang, Penanggung Jawab Kegiatan dengan nada santun.

Ustad Tatang yang sehari-hari tinggal dan membina Pesantren Tarbiyatul Ummah, Desa Mangunreja Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya, pada 1 Muharam mendatang akan membuat pertunjukan spektakuler. Menurutnya, ini demi mengimbangi animo warga Tasikmalaya sangat besar pada acara ini,“Puncaknya selain ada upacara adat, pawai obor, silat rampak, silat tunggal, silat ganda, gelaran Ozenk Percussion, tablig akbar oleh Drs. Wawan Munawar, serta nada dan dawah, juga ada pemecahan rekor MURI. Sekitar 500 lebih rampak bedug lebih akan dipecahkan. Yang ada selama ini sudah sekitar 463-an bedug”, paparnya penuh percaya diri.

DPD LSM CADAS Rencanakan Gelar Rampak Kendang dan 500 Bedug
Nurharto, Ketua DPP LSM CADAS, malam itu didampingi Nurhasid, Bendahara DPP LSM CADAS, dan Nurhadi, Ketua Harian DPW LSM CADAS, sepakat mendukung penuh terselengaranya acara ini. “Walau waktunya sempit, namun semangat kuat dari fungsionaris dan pengurus DPP Kabupaten Tasikmalaya, kami dukung juga acara ini”, sambut Nurharto yang diamini oleh seluruh peserta pertemuan.

Menurut H. Babay Agustoni, Sekertaris DPD LSM CADAS Kabupaten Tasikmayala, perkiraan anggota aktif termasuk simpatisan LSM CADAS di daerahnya ada 500-an orang. Dalam kiprahnya, LSM ini yang bergiat sejak 2009 dibidang lingkungan hidup dan hak sipil, punya ciri khas – berusaha mandiri.

”Dalam dua tahun terakhir, kami menggenjot pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pelatihan budi daya jamur di setiap desa pada dua kecamatan Leuwisari dan Sariwangi Kab. Tasikmalaya, salah satu contohnya. Semua dilakukan secara terjadwal. Tujuannya, agar kami mandiri”, tutup Babay disela pertemuan yang bernuansa penuh keakraban. [Harri Safiari]

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.